Sabtu, 26 November 2011

SISTEM TRANSPORTASI


SISTEM TRANSPORTASI
                                                         
                                  
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredara darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
1.      Darah

Bagian-bagian darah :
a)      Sel-sel darah (bagian yg padat)
ü  Eritrosit (sel darah merah)
ü  Leukosit (sel darah putih)
ü  Trombosit (keping darah)                                                
b)      Sel-darah plasma darah (bagian yg cair)
ü  Serum
ü  Fibrinogen

Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.      Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah.
2.      Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
3.      Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4.      Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah.
5.      Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih.
6.      Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
7.      Menjaga kestabilan suhu tubuh.


2.      Jantung
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol) selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena besar (vena cava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

3.    Pembuluh Darah
Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena. Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu.
Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena membawa darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.  Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri; sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.

Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
a). Pembuluh Nadi
ü  Tempat Agak ke dalam.
ü  Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastic.
ü  Aliran darah Berasal dari jantung.
ü  Denyut terasa.
ü  Katup Hanya disatu tempat dekat jantung.
ü  Bila ada luka Darah memancar keluar.

b). Pembuluh Vena
ü  Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastic.
ü  Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan).
ü  Aliran darah Menuju jantung.
ü  Denyut tidak terasa.
ü  Katup Disepanjang pembuluh.
ü  Bila ada luka Darah Tidak memancar.


B.       Sistem Peredaran Darah Tertutup Dan Peredaran Darah Ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.

1.      Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe).
2.      Penyakit Pada Sistem Transportasi

1.    Anemia
ü Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati.
ü Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12.
2.    Talasemia
     Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah.
3.    Hemofili (Darah sulit/tidak bisa membeku).
3.    Varises (Pelebaran pembuluh vena).
4.    Trombus & embolus : penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri koroner.
5.    Koronarialis : penyempitan arteri koroner pada jantung.
6.    Atherosklerosis (Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak).
7.    Arteriosklerosis (Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur).
8.    Leukopeni (jumlah sel darah putih kurang dari normal).
9.    Polistemia : kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah.
10.         Leukimia : kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali.
11.     Sklerosis : pengerasan pembuluh nadi akibnat endapan senyawa lemak atau zat kapur.
12.     Hipertensi : tekanan darah tinggi.
13.     Hipotensi : tekanan darah rendah.
14.     Eritroblastosis fetalis : penyakit kuning bayi, karena kerusakan darah bayi yang baru lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar.
15.     Blue baby : bayi warna biru waktu lahir akibat kelainan jantung (foramen ovale tidak menutup).

C.      Sistem Imunitas (Kekebalan) Pada Manusia
Sel darah putih bertanggungjawab dalam respons kekebalan. Jika ada zat asing (kuman) masuk ke dalam tubuh, maka beberapa leukosit akan membuat antibodi. Antibodi adalah protein sederhana (gamaglobulin) yang dihasilkan oleh limphosit atau larut ke dalam plasma darah sebagai reaksi terhadap serangan suatu antigen.

Macam-macam kekebalan tubuh :
1.      Kekebalan aktif : kekebalan tubuh yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi sendiri, meliputi :
ü  kekebalan aktif buatan : kekebalan tubuh yang di peroleh setelah mendapatkan vaksinasi.
ü  kekebalan aktif alami : kekebalan tubuh yang di peroleh setelah seseorang sembuh dari sakit.
2.      Kekebalan pasif : kekebalan yang terjadi bukan karena tubuh membuat antibodi sendiri, meliputi :
ü  kekebalan pasif buatan : diperoleh setelah tubuh mendapat antibodi sudah jadi yang terlarut dalam serum. Kekalan ini bersifat sementara. Misal suntikan ATS  (Anti Tetanus Serum).
ü  kekebalan pasif alamiah : bila kekebalan diperoleh dari ibu selama di dalam kandungan. Antibodi masuk dari ibu ke fetus melalui plasenta atau melalui air susu (ASI) setelah lahir.


D.      Sistem Transportasi Pada Hewan

Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.      Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
2.      Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh. Misal : Arthropoda
3.      Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh. Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.


1.    Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.

2.    Hydra
Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai sirkulasi.

3.    Platyhelminthes
Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.

4.    Annelida
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta, pembuluh ventral, kapiler (seluruh jaringa tubuh) , pembuluh dorsal, lengkung aorta (pembuluh jantung). Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.

5.    Mollusca
Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).

6.    Arthropoda
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa. Arah aliran darah :Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuh,  jaringan tubuh tanpa melalui kapiler,  jantung pembuluh melalui ostium. Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea.

7.    Pisces



Jantung ikan terdiri :
ü  2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
ü  Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.



Arah aliran darah :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali).


8.    Amphibia


Jantung katak terdiri :
ü  3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
ü  Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan.

Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2. Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).


9.    Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
ü  2 atrium : – 1 atrium dekster (serambi kanan)
ü  1 atrium sinister (serambi kiri)
ü  2 ventrikel : – 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
ü  1 ventrikel sinister (bilik kiri)

Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.  Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.  Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di air.


10.    Aves



Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
ü  2 atrium : – 1 atrium dekster (serambi kanan)
ü  1 atrium sinister (serambi kiri)
ü  2 ventrikel : – 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
ü  1 ventrikel sinister (bilik kiri)

Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

11.    Mamalia
Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
ü  2 atrium : – 1 atrium dekster (serambi kanan)
ü  1 atrium sinister (serambi kiri)
ü  2 ventrikel : – 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
ü  1 ventrikel sinister (bilik kiri)

Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.



SISTEM REPRODUKSI

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkanketuruna yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilalkukan dengan cara generative atau sexual.
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ  kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

ORGAN REPRODUKSI MANUSIA

a.    PRIA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

Organ reproduksi  luar terdiri dari :
1.      Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
2.      Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.

Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1.      Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
2.      Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dai testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematanagkan sperma.
3.      Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4.      Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
5.      Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.

Kelenjar pada organ reproduksi pria
1.      Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekukingan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali.Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.   
2.      Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang  bersifat asam.
3.      Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakana kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.




b.     WANITA
Dibedakana menjasi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

Organ reproduksi luar terdiri dari  :
1.      Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan?keluarnya bayi. Sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2.      Vulva merupakan suatu celah yang terdapat dibagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
           ü   Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva.
           ü   Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak d bagian dalam dan membatasi vulva


Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1.      Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam tongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormone wanita seperti :
          ü   Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
          ü   Progesterone yang berfungsi dalam memelihata masa kehamilan.
2.      Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikelurakan oleh ovarium.
3.      Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar  dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4.      Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan silia pada dindingnya.
5.      Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutandari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada dindingnya.
6.      Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan bagian bawah  yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
          ü   Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
          ü   Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
          ü   Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
7.      Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
8.      Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
9.      Klitoris merupakan tonjolan kecil yangt erletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.

Gambar Uterus

    

GAMETOGENESIS

Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.
  1. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormone yaitu :
1.      Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP  (Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.  
2.      Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).
Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.

  1. Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses  oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1.      Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2.      Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3.      Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
4.      Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang  Karena sudah tidak dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus  menstruasi sekitra usia 45-50 tahun.







    Bagan/skema spermatogenesis
Sel spermatogonium (2n) 








 

                                            Mitosis  

    Spermatosit primer
                                   
                                                                        Meiosis I

                         Spermatosit sekunder                 Spermatosit sekunder






 

                                                                                                                           Meiosis II
                Spermatid        Spermatid                    Spermatid        Spermatid


Sperma (n)        Sperma (n)                Sperma (n)           Sperma (n)            
Bagan/skema Oogenesis
                                       Sel oogonium (2n) 

                                                                   Mitosis

                         Oosit  primer  (2n)

                                                                                    Meiosis I

          Badan kutub primer                  Oosit  sekunder (2n)

                                                                                                                                          Meiosis II

Badan kutub sekunder    Badan kutub sekunder    Badan kutub sekunder         Ootid

                                                                                                                    OVUM

Gambar struktur sel sperma

                                                                      2                                                              KETERANGAN :
                                                                                                      3                              1. Protein
1                                                                                                                                   2. Kepala
                                                                                                      4                              3. Badan              
                                                                                                                                      4. Ekor                                                 

Gambar struktur sel ovum                                      


                                                                                         1                           KETERANGAN :
                                                                                         2                           1. Inti sel
                                                                                                                      2. Corona pelucida
                                                                        3                                            3. Corona  radiate

Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu :

a.       Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami  MENSTRUASI yaitu luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya. 
Siklus menstruasi terdiri dari 4  fase yaitu :
1.      Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakbiatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormone dalam darah menjadi tidaka ada.
2.      Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormone progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium,  serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan  menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.

3.      Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormone progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.

4.      Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH.  Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.


Gambar Siklus mentsruasi

                         

b.      Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.

Tahapan waktu dalam fertilisasi :
1.      Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.
2.   Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass.  Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit)  yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
3.   Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen  sehingga mencegah menstruasi.  
4.   Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
5.   Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.

Hormon yang berperanan dalam kehamilan
  1. Progesteron dan estrogen, merupakan hormone yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah  itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormone progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.  
  2. Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus)  tetap mendapatkan nutrisi.
  3. HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.   
  4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalianan.   

Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan
  1. Relaksin merupakan hormone yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis
  2. Estrogen merupakan hormone yang mempengaruhi hormone progesterone yang menghambat kontraksi uterus.
  3. Oksitosin merupakan hormone yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.

Prinsip Kontrasepsi dalam Reproduksi

            Bertujuan untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel ovum,  sehingga tidak terjadi fertilisasi.  Macam cara dalam kontrasepsi adalah :
  1. Sistem kalender yaitu dengan memperhatikan masa subur wanita.
  2. Secara hormonal yaitu menghambat/menghentikan proses ovulasi.
  3. Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida untuk pria, vaginal douche untuk wanita.
  4. Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi.
  5. Sterilisasi yaitu dengan membuat setrilorgan-organ reproduksi bagian dalam. Seperti vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita.

ORGAN REPRODUKSI HEWAN

  1. Invertebrata
1.    Reproduksi asexual/vegetative  meliputi :
Ø  Fragmentasi yaitu pemisahan salah satu bagian tubuh yang kemudian dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contohnya Planaria sp dan Asterias sp.
Ø  Budding/tunas/gemmulae  yaitu pembentukan tonjolan  pada salah satu bagian tubuh hewan dan adapat berkembang menjadi individu baru. Contohnya hewan Acropora sp dan  Euspongia sp.
Ø  Fisi yaitu pembelahan sel pada sel induk dan hasilnya akan berkembang menjadi individu baru. Dibedakanmenjadi 2 yaitu pembelahan biner, contohnya pada Bakteri  dan pembelahan multiple  paada Virus.
Ø  Sporulasi yaitu dengandibentuknya spora pada sel indukdan akhirnya spora akan berkembang  menjadi individu baru. Contohnya pada Plasmodium sp.
Ø  Parthenogenesis yaitu terbentuknya individu baru melalui sel telur yang tanpa dibuahi. Contohnya lebah madu jantan, semut jantan dan belalang.
Ø  Paedogenesis yaitu terbentuknya individu baru langsung dari larva/nimpha. Contohnya pada Class Trematoda/cacing isap yaitu  Fasciola hepatica dan Clonorchis sinensis.

2.    Reproduksi sexual/generative
Ø  Konjugasi yaitu persatuan antara dua individu yang belum mengalami spesialisasi sex. Terjadi persatuan inti (kariogami) dan sitoplasma (plasmogami). Contohnya pada Paramaecium sp.
Ø  Fusi yaitu persatuan/peleburan duya macam gamet yang belum dapat dibedakan jenisnya. Dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
a.       Isogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya pada Phyllum Protozoa.
b.      Anisogami yaitu persatuan dua macam gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya sama. Contohnya Chlamydomonas sp. 
c.       OOgami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki ukuran dan bentuk yang tidak sama. Contohnya pada Hydra sp.





  1. Vertebrata
1.      Class Pisces yaitu dengan ovipar dan secara fertilisasi eksternal, ovovivipar dan vivipar. Organa reproduksinya meliputi testis, vas deferens, lubang urogenitalia untuk jantan dan untuk betina adalah ovarium, oviduk dan lubang urogenitalia.
2.      Class Amphibia yairu dengan fertilisasi eksternal. Organ reproduksinya meliputi testis, vasa efferentia dan kloakauntuk jantan dan untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
3.      Class Reptilia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksinya meliputi testis, hemipenis, vas deferens, epididimis dan kloaka. Untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
4.      Class Aves yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi bagi yang jantan yaitu testis, vas deferens dan kloaka.  Untuk yang betina meliputi ovarium kiri, oviduk, dan kloaka.
5.      Class Mammalia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi jantan meliputi penis, vas deferens, testis dan anus. Untuk yang betina meliputi ovarium, oviduk, uterus dan anus. Memiliki sistem menstruasi yang disebut dengan fase estrus serta tipe uterus yang kompleks.







DAFTAR PUSTAKA


-          Jati, Wijaya. Aktif Biologi. 2007. Jakarta : Ganeca exact
-          Isnaeni, Wiwi. Fisiologi Hewan. 2006. Yogyakarta : Kanisius
-          Junqueira,luis c. Histologi Dasar.1991. Jakarta : Kedokteran EGC